Sehari Tanpa Gadget: Bermain Dengan Anak

Kalau yang saya alami justru tidak hanya sehari saja tanpa gadget, tetapi 3 hari. Itu sebenarnya bukan di sengaja, melainkan karena terpaksa hehe ternyata sangat galau tanpa gadget, kalau sengaja di lakukan mungkin masih bisa buka penyimpanan dan ambil hp atau lepi, kalau tidak di engaja seperti hp rusak kan gak bisa berbuat apa-apa ya.

Ceritanya hp ku itu rusak, lalu di bawa ke rumah sakit(bengkel hp :D ) untuk di operasi dan ternyata antrinya panjang, jadi membutuhkan waktu hingga 3 hari. Habis itu lepi dibawa suami kerja seharian dan baru pulang sore menjelang magrib. Untuk saya yang berprofesi sebagai pedagang online, duhh rasanya tidak tahan jauh-jauh dengan gadget. Saya mikirnya “bagaimana kalau ada yang pesan melalui sms atau telephon dan inbox facebook” tapi pikiran itu ku buang jauh-jauh, kalau memang ada inbox di hp dan facebook pastilah masih tersimpan rapih disana dan bisa dibuka kapan saja.

Hp opname, lepi di sita suami, dan di rumah masih ada PC untungnya (hati gembira). Dan inilah satu-satunya elektronik yang bisa di gunakan di rumah, tapi ternyata online menggunakan PC itu bikin emosi. Yang pertama lemot, internetnya susah sekali konek belum lagi kalau rebutan dengan anak. Anak maunya main game pake PC jadi ibunya ngalah deh hehe ngalah atau kalah ya ini namanya. Makin jenuh lagi kan rasanya, yang biasanya bercengkrama dengan gadget, ini beberapa hari libur tanpa gadget, duhh makin jadi orang dulu aja yang hidup tanpa elektronik.

Untuk mengatasi kejenuhan tanpa gadget, ya sudah akhirnya saya gunakan waktu itu untuk beres-beres rumah dan main dengan si kecil. Sebelum bermain, Ku bereskan dulu tempatnya karena berantakan seperti kapal pecah. Biasa, rumah tidak pernah rapi kalau ada anak kecil di rumah. Akhirnya rumah beres dan bisa bermain dengan anak sepuasnya. Tapi tidak lama kemudian, sang anak beraksi, berantakin rumah lagi :D

Si kecil suka sekali lihat rumah rapi, suka berantakin mainannya maksudnya hehe dia begitu memang, lihat rumah rapi, senyum-senyum berjalan perlahan mendekati tempat mainan yang sudah rapi berjajar trus menumpahkannya lagi semua isi mainan di kardus, dan emaknya hanya bisa geleng-geleng kepala :D
Tapi Si anak menikmatinya, aku senang karena anak senang, bisa tertawa sepuasnya. jarang-jarang bisa ngerjain emaknya begini (soalnya emaknya jarang beres-beres :D )


Karena setiap hari tak pernah lepas dari gedget, 3 hari di uji untuk lepas dari gedget. dan ternyata tanpa gedget itu sungguh luar biasa, bisa bermain bersama anak sepuasnya. ini menjadi pelajaran bagiku, bahwa anak adalah yang utama, sering kali aku lalai mendidik anak, sibuk dengan duniaku sendiri yaitu bermain gedget. membiarkan dia bermain sendiri tanpa pendampingan. padahal jika anak bisa bermain dengan orang tuanya, dia sangat senang. bermain menuruti kemauannya, bercanda dan lari-larian. pokoknya beda sekali ketika anak bermain sendiri di banding bermain dengan pendampingan orang tuanya.

Sejak itu, aku berjanji ingin mengutamakan keinginan anak di banding dengan melayani gedget untuk di elus-elus dan di ketak ketik. Sebisa mungkin meluangkan waktu jika si kecil meminta. BBiasanya dia selalu meminta di temani bermain tetapi selalu ku tolak, dengan sakitnya gedget itu selama 3 hari, menjadi renungan buatku bahwa anak yang nomor satu.

Sekarang tidak galau lagi sehari tanpa gedget, sebulan pun aku bisa tanpa gedget :D
Itu tandanya, akan bisa bermain sepuasnya dengan si kecil hehe


“Tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo”